Flashback
Jidan melihat Ningsih yang sudah merespon ucapan nya tadi dengan anggukan lalu meninggalkan nya. Jidan berjalan kearah backstage, ia menemui beberapa panitia dan sudah pasti orang yang akan ia ajak berkolaborasi, Leo.
“Bang, gue denger denger ada yang sakit ya performer nya?” Jidan menghampiri Chandra yang sedang duduk di backstage.
“Eh iya Ji, ngape?” Chandra menjawab pertanyaan yang dilontarkan Jidan sambil mempersilahkan nya untuk duduk.
“Gue ngisi boleh?”
“Hah, hamil lo?”
“Ngisi acara bang, ampun dah”
“Oh kirain lo hamil”
“Kagak gila, kan gue cowok???”
“Ya boleh, ngisi dah sana” Dengan mengabaikan jawaban Jidan Chandra menjawab.
“Tapi ini koleb bang”
“Sama siapa?”
“Leo”
“Lah udah dikoordinasiin belom?” Chandra memajukan badan nya, menumpukan kedua tangan pada lutut nya.
“Nah, ini lagi mau” Jidan menjawab dengan santai.
“Buset dah Ji, dah sana lo kasih tau Leo dulu, kaget tar anak nya”
“Iye” Kemudian Jidan berdiri sambil mencari Leo, ternyata ia sedang duduk di sofa sambil melatih vokal nya.
Jidan menghampiri Leo dan memanggil singkat nama nya. “Le”
“Eh iya kenapa?” Leo yang merasa terpanggil membalikkan tubuh nya kebelakang dan melihat kehadiran Jidan.
“Duet buat nts mau kaga?” Jidan mendudukan dirinya di sofa sebelah Leo.
“Wets, lo serius apa gimana anjir? Nts kan disiapin nya jauh jauh hari, lo malah pas hari H”
“Iya makanya gue kesini sekarang”
“Yaudah daripada buang-buang waktu, kita tentuin lagu yang kita berdua bisa, jadi ga pake lama tinggal nyempurnain aja”
“Ya, lo bisa lagu apa?”
“Ini liat playlist gue, itu semuanya gue bisa” Leo yang dari tadi masih menggenggam handphone nya, kini menyodorkan benda tipis itu ke Jidan.
“Ooh, ini aja bangun cinta”
“Yaudah, lo bisa kan?”
“Bisa makanya gue pilih”
“Yaudah, ijin ke ruang musik dulu gih buat latian, ga enak disini” Setelah mendengar Leo, Jidan kemudian izin kepada Chandra untuk latihan terlebih dahulu.
“Anjaay, cakep cakep”
“Cukup ni latian nya?” Jidan yang hendak menaruh gitar yang sedari tadi ia genjreng, bertanya kepada patner duet nya.
” Beloman elaaah, sedikit lagi samain genjrengan lo sama tempo, nyanyi nya juga” Setelah berkata seperti itu, Leo kembali mengambil mic yang berada di dekat Jidan.
“Ya, siap.”
“Gue ambil tempat duduk bentar, capek berdiri mulu” dan dibalas Jidan dengan anggukan.
Leo menaruh kursi nya di dekat Jidan, dengan posisi seperti ini mereka jadi sebelahan dengan tinggi yang sama. Kemudian Jidan mengusak kepala Leo, ia tak tahan. Manusia di sebelah nya ini gemas sekali. Leo hanya menanggapi nya dengan tatapan mata malas. Kemudian mereka kembali berlatih dan kembali saat MC menyapa semangat para penonton.