Setelah Giselle selesai bersih bersih dan mengobrol bersama Mami Ningning di ruang tengah, ia dan Ningning pamit ke kamar untuk beristirahat.
Ia memasuki kamar Ningning yang bernuansa kuning temaram, sebab lampu tidur yang ia hidupkan dan bukan lampu utama. Kemudian Giselle menaruh koper nya, mengedarkan pandangan nya ke seluruh sisi kamar Ningning.
“Mana ranjang satu nya? Katanya ada dua ranjang” Ia bertanya karena tidak melihat ada dua ranjang di kamar ini, hanya ada satu ranjang besar dengan selimut yang terlipat rapih di atas nya.
“Eumm, sebener nya ranjang nya udah aku satuin dari lama biar luas. Tapi mami ngga sadar hahaha”
“Ooh, terus mau tetep disatuin apa pisah?”
“Satuin”
“Hm?”
“Mau bobo sambil meluk Jisel”
Mendengar perkataan kekasih nya Giselle langsung menepuk-nepuk kepala dan mengacak-acak rambut nya, gemas.
“Ih berantakan tau” Ningning yang tadi nya berdiri mendudukkan dirinya di ujung kasur hendak merapikan rambutnya. Sedangkan Giselle mendudukan diri nya di kursi lalu mengecek hp, dan sedikit jalan jalan di sosmed. Kemudian ia mengeluarkan speaker bluetooth dari tas nya.
“Boleh pasang lagu gak?”
“Iyaa boleeh”
Kemudian Giselle membuka YouTube nya dan memutar lagu Free Love – Hone versi dream edit. Ia sengaja memakai YouTube bukan nya Spotify karena paketan untuk YouTube nya masih ada banyak dan akan berakhir sekitar 1 minggu lagi.
( https://youtu.be/08-t9C0SHEk )
Setelah memasang lagu dan dirasa sudah nyaman, ia berdiri untuk meregangkan badan nya dan hendak beranjak kekasur, namun Ningning ikut berdiri dan langsung memeluk nya. Giselle yang dipeluk hanya membalas pelukan yang diberikan. Ia sadar dan paham sekarang, kekasih nya ini sangat suka dengan pelukan hangat.
Ningning membawa langkah kaki keduanya untuk bergerak mengikuti irama lagu yang diputar Giselle. Yang diajak untuk bergerak hanya mengikuti dan mengeratkan pelukan mereka.
Ke kanan, ke kiri, ke kanan, kekiri.. mereka bergerak seperti orang yang sedang berdansa, tetapi dengan gaya memeluk.
Giselle memundurkan kepala nya, hendak memandangi wajah cantik kekasih nya sambil melingkarkan tangan di pinggang si cantik. Sesekali merapikan rambut Ningning kebelakang telinga nya.
Atmosfer di antara mereka terasa sangat nyaman dan hangat, mereka suka.
Giselle sesekali mencium hangat kening Ningning dengan penuh kasih yang direspon dengan pipi yang merubah warna nya sendiri menjadi warna merah merona. Rona di wajah cantik itu dapat terlihat dengan sangat jelas sekalipun didalam cahaya temaran seperti ini.
Menempelkan kening masing masing.. kemudian memejam kan mata... bergerak ke kanan kekiri secara perlahan, mereka hanyut dalam suasana.
Senyum keduanya terukir di bawah cahaya temaram kamar sang pemilik rumah.
Giselle menghadapkan kepala nya kedepan, mencium setiap senti wajah sang kekasih. Mulai dari kening, kelopak mata, kedua pipi gembul nya, hidung, dagu, dan yang terakhir kecupan singkat pada bibir ranum si manis.
“Ih, basah semua” lirih yang habis dicium. Ia kemudian menenggelamkan kepala ke leher sang kekasih, berniat mengelapkan hasil karya Giselle di cardigan yang ia pakai saat ini. Jatuh nya malah kayak lagi ndusel, Giselle tentu tidak masalah.
“I love you, so much, Ning.”
“I love you too Jisel sayang”